Selasa, 23 Oktober 2018

Tanah Kelahiranku



Ciri Khas Blitar

Kota Blitar merupakan sebuah kota yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur. Kota ini terletak sekitar 167 km sebelah barat daya Surabaya dan 80 km sebelah barat Malang. Kota Blitar terkenal sebagai tempat dimakamkannya presiden  pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Selain disebut sebagai Kota Proklamator dan Kota Patria, kota ini juga disebut sebagai Kota Peta (Pembela Tanah Air) karena di bawah kepemimpinan Supriyadi, Laskar Peta melakukan perlawanan terhadap pemerintah jepang untuk pertama kalinya pada tanggal 14 Febuari 1945 yang mengilhami timbulnya perlawanan menuju kemerdekaan di daerah lain.
Di Blitar ada suatu tradisi yang dinamakan upacara siraman Gong Kyai Pradah, upacara ini diadakan dua kali setahun, yaitu setiap tanggal 12 Rabiul Awal dan l Syawal. Agenda rutin tahunan yang juga merupakan kegiatan dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini bertujuan pula untuk melindungi cagar budaya agar tidak punah bergeser budaya saat ini. Supaya anak cucu kelak tahu, bahwa Siraman Gong Kyai Pradah adalah aset nusantara yang harus tetap lestari. Tradisi tersebut biasanya di lakukan di Pendopo Kecamatan Sutojayan, kabupaten Blitar. Pada peringatan ini biasanya dipenuhi oleh masyarakat yang tumpah ruah berkumpul ditempat tersebut, tidak hanya dari dearah lodoyo atau masyarakat Blitar, akan tetapi juga datang dari daerah luar kabupaten Blitar seperti Kediri dan sekitarnya. Mereka datang dengan berbagai tujuan, ada yang meminta doa, mengharap berkah, namun ada juga yang hanya ingin berwisata saja atau hanya sekedar belanja di sekitar tempat siraman tersebut.
(sumber: http://vivahotelkediri.com/geti-tulungagung-kediri-kelezatan-dan-kenikmatannya-tidak-pernah-terlupakan/)
Selain itu di blitar juga mempunyai makanan khas yaitu Geti. Geti adalah makanan khas Blitar yang biasanya dijadikan sebagai cemilan, bahan yang digunakan untuk membuat geti cukup sederhana, yaitu hanya kacang wijen dan gula merah. Selain dijadikan sebagai oleh-oleh geti juga biasanya dijadikan sebagai cemilan, jajanan, atau suguhan saat acara pesta pernikahan atau hari raya Idul Fitri. Meskipun jenisnya dan rasanya masih terbatas, tidak sedikit orang yang berminat untuk membeli dan menyantapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar